Jumat, 30 September 2016

Orientasi Pemasaran

Orientasi Pemasaran

Pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Dalam orientasi pasar perlu pengetahuan mengenai jenis pasar yang akan dimasuki, termasuk di dalam karakteristiknya. Dengan demikian dapat diketahui arah yang jelas mengenai orientasi pasar dari produk yang dihasilkan. Adapun orientasi pasar yang dimaksud untuk produk industri kerajinan logam adalah pasar dalam negeri/domestik dan pasar ekspor atau luar negeri. Orientasi dalam manajemen pemasaran meliputi (Kotler, 1980):
1. Konsep Produksi
Konsep produksi merupakan konsep filosofi tertua yang memandu penjualan. Menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan harga yang terjangkau. Dengan konsep ini maka manajemen harus berfokus kepada peningkatan efisiensi produksi dan distribusi. Konsep produksi masih merupaka filosofi yang bermanfaat dalam beberapa situasi.
2. Konsep Produk
Konsumen menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja, fitur inovatif yang terbaik. Berdasarkan konsep ini, strategi pemasaran berfokus pada perbaikan produk yang berkelanjutan.
3. Konsep Penjualan
Banyak perusahaan mengikuti konsep penjualan (selling concept) yang menyatakan bahwa konsumen tidak akan membeli produk perusahaan kecuali jika produk itu dijual dalam skala penjualan dan usaha promosi besar. Konsep ini biasanya dipraktekkan pada barang yang tidak dicari. Barang barang yang tidak terpikir akan dibeli oleh konsumen dalam keadaan normal, seperti asuransi atau donor darah. Industri-industri ini harus melacak prospek dan menjual produk berdasarkan manfaat produk.
4. Konsep Pemasaran
Pencapaian tujuan organisasi tergantung pada pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan target pasar dan memberikan kepuasan yang diinginkan dengan lebih baik dari pada pesaing. Dengan konsep ini, fokus dan nilai pelanggan adalah jalan menuju penjualan dan keuntungan. Filosofinya yaitu “membuat dan menjual” yang berpusat pada produk. Konsep pemasaran adalah filosofi “merasakan dan merespon” yang berpusat pada pelanggan. Konsep ini memandang pemasaran bukan sebagai kegiatan berburu tetapi sebagai kegiatan berkebun. Pekerjaan yang dilakukan bukanlah menemukan pelanggan yang tepat buat produk anda tapi menemukan produk yang tepat bagi pelanggan.
5. Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial
konsep pemasaran berwawasan sosial mempertanyakan apakah konsep pemasaran murni sudah memeperhatikan kemungkinan konflik antara keinginan jangka pendek dengan konsumen dan kesejahteraan jangka panjang konsumen. Apakah perusahaan yang mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan saat ini dari target pasar selalu melakukan terbaik bagi konsumen dalam jangka panjang? Konsep pemasaran berwawasan sosial menyatakan bahwa strategi pemasaran harus dapat memberikan nilai bagi pelanggan dalam cara mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

Sumber:  Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.


3 profil orang yang sukses karena wirausaha dan 3 profil orang sukses karena bekerja

3 Orang yang sukses karena wirausaha:
1.  H Bambang Sumadji HS.
Petani dari Desa Pelem, Kecamatan Pare, Kediri Jawa Timur. Ia dikenal sebagai petani sukses. Pada puncak kesuksesannya ia dapat meraup keuntungan sebesar Rp. 50 Milyar setiap bulannya. Kesuksesaannya dimulai pada tahun 1977 yang saat itu ia mengambil kredit dari Bank sebesar 1,5 juta. Uang pinjaman tersebut ia kelola diatas lahan seluas 1 hektar  dengan menanami bawang merah. Tanpa disangka ternyata hasil panennya memiliki kualitas bawang merah yang baik, dalam sekali panen bawang merah yang dihasilkan sebanyak 7 ton. Bawang merah tersebut dijual dengan harga Rp. 150/Kg (Rp. 6000/Kg sekarang). Saat ini usaha pertanian yang telah dijalani oleh Pak H. Bambang berkembang makin pesat, tak hanya bawang merah mentah saja namun saat ini beliau juga menjual bawang goreng dan juga cabai. Luas tanah untuk menanam bawang merah saat ini seluas 200 hektar dan 25 hektar untuk tanaman cabai. Berikut adalah karakter dan sikap wirausaha yan dimiliki oleh H. Bambang Sumadji HS:
a. Istiqamah.
b. Amanah atau dapat dipercaya.
c. Berani dalam mengambil keputusan.
d. Gigih.
e. Konsisten.

2. Tri Sumono

Kelahiran asal Gunung Kidul 7 Mei 1973 ini hanyalah seorang lulusan SMA yang hijrah ke Jakarta untuk mendapatkan pekerjaan dan kehidupan yang layak. Pekerjaan pertama yang ia dapatkan di Jakarta adalah menjadi seorang kuli bangunan, namun hanya beberapa bulan saja ia mampu bertahan menjadi seorang buruh kasar. Selanjutnya ia mendapatkan pekerjaan kembali menjadi seorang tukang sapu. Karena kedisplinannya dalam bekerja, ia diangkat menjadi seorang office boy. Tak selang waktu berjalan, karena keuletannya dalam bekerja ia diangkat kembali menjadi penanggungjawab dibagian gudang. Meskipun ia sudah mandapatkan peningkatan pekerjaan sedikit demi sedikit, namun ia belum merasa puas yang akhirnya memutuskan untuk berhenti bekerja dan berdagang aksesoris. Penjualan aksesoris ini berkembang dengan sangat baik yang membuatnya dapat menyewa sebuah ruko disalah satu pasar swalayan di Jakarta. Selain berjualan aksesoris ia juga membuka banyak usaha seperti produksi kopi, reseller es krim, peternkan burung, pertanian, toko sembako, kontrakan, produksi minuman sachet, beras merah, produksi nata de coco dan lain lain. Saat ini omset yang ia dapat dari seluruh usahanya sudah mencapai milyaran rupiah. Adapun kunci sukses keberhasilan Pak Sumono:
a. Tenang dalam menghadapi masalah.
b. Jujur dan bertanggung jawab
c. Menghindari hutang.
d. Investasi untuk investasi.
e. Networking.
f. Prioritas keluarga.
g. Manajemen waktu.
h. Berani mengambil peluang.
i. Menjadikan hobi penghasilan.
j. Menjadikan istri sebagai partner usaha.
k. Jangan letakkan telur dalam keranjang yang sama.

3. Sandiaga Uno
Sandiaga Salahudin Uno lahir di Pekanbaru, 28 Juni 1969. Sebelum meraih kesuksesannya Uno pernah di PHK pada sebuah perusahaan karena terjadi krisis moneter menempa Asia pada tahun 1998 yang berdampak pada perusahaan tempat ia bekerja. Ditengah kekacauan tersebut Uno akhirnya memutuskan untuk memulai bisnisnya bersama dengan Bapak Rosan Perkasa Roesslani. Motivasi Uno mendirikan suatu usaha karena saat itu banyak sekali perusahaan yang gulung tikar karena krismon, tentu akan banyak perusahaan yang membutuhkan konsultan keuangan untuk menyelamatkan keuangan. Kemudian Uno mendirikan PT. Recapital Advisor yaitu suatu perusahaan jasa konsultasi bisnis. Seiring berjalannya waktu usaha yang digeluti oleh Uno mencapai puncaknya dan sukses, sehingga sampai saat ini ia menjadi pemegang saham terbesar diberbagai perusahaan. Uno menyebutkan, ada 4 kartu “AS’ yang ia miliki untuk mencapai kesuksesannya:
1. Kerja kerAS.
2. Kerja cerdAS.
3. Kerja tuntAS.
4. Kerja ikhlAS.


3 Orang yang sukses karena bekerja:
1. Basrizal Koto
Lahir di Pariaman, Sumatera Barat Tahun 1959, sukses dibidang media, percetakan, pertambangan, peternakan, perhotelan, properti, dan lain lain. Awal mula kesuksesannya ia memulai bisnis dengan menjual pisang dan pete yang belum ia bayar ke restoran dengan harga yang lebih tinggi. Sebelumnya ia juga pernah bekerja menjadi driver, konduktor bisnis, pembangun, penjahit, dan lain lain. Keterampilannya dalam berkomunikasi, menepati janji, dan menjaga kepercayaan merubah kehidupannya menuju kesuksesan yang awal mulanya ia berasal dari keluarga miskin. Kini ia dapat membangun bisnisnya sendiri dengan membuka lapangan kerja dan menaklukan kemiskinan dengan hasil keringatnya. Berikut adalah karakteristik yang dimiliki oleh Basko (Basrizal Koto):
a. Pandai berkomunikasi.
b. Memanfaatkan setiap peluang dan kemungkinan yang ada.
c. Bekerja dengan komitmen yang tinggi.

2. Arifin Panigoro
Arifin Panigoro lahir di London pada 14 Maret 1945, beliau adalah pemilik dan pendiri Medco Enegi. Medco Energi itu sendiri adalah suatu perusahaan publik di Indonesia yang bergerak dalam bidang energy terintegrasi. Meskipun ia sibuk dalam perjalanan meraih cita-citanya, ia tak pernah lupa dan selalu membantu ayahnya berjualan di took Jalan Braga Bandung. Berikut prinsip-prinsip yang ia terapkan dalam meningkatkan kesuksesan Medco Energi:
a. Percaya diri
b. Semangat nomor satu.
c. Merintis baru bisnis.
d. Banyak kawan.

3. Albert Einsten
Lahir di Jerman 14 Maret 1879 dan wafat di Amerika Serikat 18 April 1955. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga mengembangkan mekanika kuantum, mekanika statistika, dan kosmologi. Albert Einsten dalam perjalanan menuju kesuksesannya berusaha melamar menjadi asisten dosen, namun selalu ditolak. Lama kemudian ia mendapatkan pekerjaan, tetapi bukan menjadi seorang asisten dosen melainkan menjadi seorang guru SMA. Selama ia mengajar di SMA, ia tetap mengembangkan ilmu fisikanya. Selama menjadi guru banyak prestasi yang ia hasilkan pada tahun 1905. Karya terbesarnya yaitu Teori Relativitas, Teori Fotolistrik, Gerak Brown, Persamaan Medan Einstein, Persamaan Massa dan Energi, dan Statistik Bose-Einstein. Berikut 7 formula kesuksesan Einstein:
1. Tekun dan bertahanlah lebih lama dalam menghadapi masalah.
2. Fokuslah dalam apapun yang anda lakukan.
3. Berimajinasilah, karena imajinasi adalah penarik masa depan.
4. Hiduplah untuk saat ini.
5. Rasa ingin tahu, nikmatilah rasa ingin tahu anda.
6. Berinovasilah, jangan pernah takut berbuat salah untuk berinovasi.
7. Kerja keras dan berusahalah dengan sebaik-baiknya.


            Belajar dari pengalaman orang-orang sukses diatas, dapat disimpulkan bahwa kunci utama untuk mencapai kesuksesan adalah kerja keras, pantang menyerah, dan berpikir kritis dalam menjalani suatu usaha. Ketiga kunci sukses tersebut akan menghasilkan hasil yang memuaskan apabila dijalani dengan sungguh-sungguh dan tanpa ada kata untuk berhenti. 

Rabu, 21 September 2016

Hubungan Kewirausahaan Bagi Jurusan Teknik Industri

Kewirausahaan

1.         Pengertian Wiraswasta dan Enterpreneur
            Wiraswasta dan Enterpreneur memiliki pengertian yang berbeda. Berikut adalah pengertian wiraswata dan entrepreneur:
1.     Wiraswasta adalah istilah yang mulai populer pada dekade 70-an, memiliki pengertian : sifat-sifat keberanian, keutamaan dan keteladanan dalam mengambil risiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. Wiraswasta atau sikap wiraswasta mencakup semua orang dan dalam berbagai bidang pekerjaan, termasuk karyawan pemerintah, koperasi, BUMN, petani dan sebagainya.
2.     Entrepreuneur tidak jauh pengertiannya dari  wiraswasta, yaitu istilah yang populer di dunia bisnis AS, Inggris, Perancis dan Kanada yang secara langsung maupun tidak mempengaruhi istilah wiraswasta. (Muhammad Ismail Yusanto, Muhammad Karebet Widjajakusuma, 2002) 

2.     Karakteristik wirausaha
Perubahan dan pemanfaatan ini dapat dilakukan berkat bebarapa hal penting yang menjadi karakteristik seorang wirausaha (Z.Heflin Frinces, 2004 dan 2008) seperti antara lain:
1.     Kreatif.
2.     Inovatif.
3.     Berani mengambil risiko.
4.     Mau melakukan perubahan,
5.     Cekatan.
6.     Berproduksi secara efisien, efektif dan produktif.
7.     Cepat dan tepat dalam membuat keputusan dan melakukan tindakan.
8.   Kemampuan menghitung secara cepat dan tepat kemungkinan yang menguntungkan terhadap akan dieksploitasinya potensi, sumber daya dan peluang yang ada.
Beberapa karakteristik yang digambarkan di atas sekaligus merupakan elemen penting dari kualitas diri seorang wirausaha. Kualitas ini memberikan gambaran yang cukup jelas bahwa seorang wirausaha berbeda dibanding dengan kualitas lain yang bukan seorang wirausaha dan elemen itu juga sekaligus menggambarkan dasar bagi terbentuknya seorang wirausaha yang professional. Seorang wirausaha yang professional mencerminkan bahwa seseorang tersebut telah melakukan pilihan yang terencana dan sistematik untuk menjadi dirinya berprofesi sebagai wirausaha. Wirausaha sebagai profesi bermakna bahwa yang bersangkutan telah menceburkan dirinya, mencetak dirinya, dan menumbuhkembangkan dirinya untuk hidup dan berperikehidupan sebagai seorang wirausaha.
       
3.     Hubungan kewirausahaan pada teknik industri
Seperti yang telah kita ketahui bahwa jurusan teknik industri cukup berbeda dengan jurusan teknik yang lain, karena jurusan teknik industri tidak hanya berfokus pada satu bidang saja contohnya teknik mesin, teknik elektro, teknik informatika, dan jurusan teknik lainnya yang hanya berfokus pada bidang keahliannya saja. Jurusan teknik industri dituntut dapat menggabungkan elemen-elemen tersebut menjadi suatu manajemen yang baik agar dapat menghasilkan produk maupun jasa yang berkualitas dan dapat bersaing bahkan mendapatkan pangsa pasar yang besar.
Oleh karena itu, ilmu kewirausahaan juga perlu dipelajari oleh mahasiswa teknik industri agar mahasiswa dapat berpikir kreatif, inovatif, serta berani mengambil resiko dan dapat meramalkan suatu ketidakpastian demi mendapatkan keuntungan dan pertumbuhan bagi usaha yang dijalani, dengan cara mengidentifikasi berbagai peluang penting untuk menggabungkan sumber daya yang diperlukan untuk mengoptimalisasikan sumber daya tersebut. Ilmu kewirausahaan sangat berperan penting bagi jurusan teknik industri untuk memupuk pola pikir mahasiswa agar berani menjalankan suatu usaha dan membuka lapangan kerja sendiri. Banyak dari mahasiswa teknik industri ketika lulus kuliah hanya ingin melamar pekerjaan di perusahaan dengan kata lain menjadi seorang pegawai (karyawan) dan hanya sedikit saja dari mahasiswa yang berani menjadi seorang wirausahawan. Pola pikir seperti ini harus segera dirubah, karena sekarang bukan waktunya kita bekerja untuk orang lain, tetapi sekarang adalah waktunya orang lain yang bekerja untuk kita. Dengan mempelajari ilmu kewirausahaan ini diharapkan agar mahasiswa dapat berpikir secara kritis, kreatif, inovatif, serta berani mengambil resiko dalam menciptakan suatu bidang usaha untuk kedepannya.

Sumber: 
Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma.2002. Menggagas Bisnis Islami. Jakarta : Gema Insani

Z. Heflin Frinces.2009.Globalisasi: Respons Terhadap Krisis Ekonomi Global. Yogyakarta: Mida Pustaka