Rabu, 21 September 2016

Hubungan Kewirausahaan Bagi Jurusan Teknik Industri

Kewirausahaan

1.         Pengertian Wiraswasta dan Enterpreneur
            Wiraswasta dan Enterpreneur memiliki pengertian yang berbeda. Berikut adalah pengertian wiraswata dan entrepreneur:
1.     Wiraswasta adalah istilah yang mulai populer pada dekade 70-an, memiliki pengertian : sifat-sifat keberanian, keutamaan dan keteladanan dalam mengambil risiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. Wiraswasta atau sikap wiraswasta mencakup semua orang dan dalam berbagai bidang pekerjaan, termasuk karyawan pemerintah, koperasi, BUMN, petani dan sebagainya.
2.     Entrepreuneur tidak jauh pengertiannya dari  wiraswasta, yaitu istilah yang populer di dunia bisnis AS, Inggris, Perancis dan Kanada yang secara langsung maupun tidak mempengaruhi istilah wiraswasta. (Muhammad Ismail Yusanto, Muhammad Karebet Widjajakusuma, 2002) 

2.     Karakteristik wirausaha
Perubahan dan pemanfaatan ini dapat dilakukan berkat bebarapa hal penting yang menjadi karakteristik seorang wirausaha (Z.Heflin Frinces, 2004 dan 2008) seperti antara lain:
1.     Kreatif.
2.     Inovatif.
3.     Berani mengambil risiko.
4.     Mau melakukan perubahan,
5.     Cekatan.
6.     Berproduksi secara efisien, efektif dan produktif.
7.     Cepat dan tepat dalam membuat keputusan dan melakukan tindakan.
8.   Kemampuan menghitung secara cepat dan tepat kemungkinan yang menguntungkan terhadap akan dieksploitasinya potensi, sumber daya dan peluang yang ada.
Beberapa karakteristik yang digambarkan di atas sekaligus merupakan elemen penting dari kualitas diri seorang wirausaha. Kualitas ini memberikan gambaran yang cukup jelas bahwa seorang wirausaha berbeda dibanding dengan kualitas lain yang bukan seorang wirausaha dan elemen itu juga sekaligus menggambarkan dasar bagi terbentuknya seorang wirausaha yang professional. Seorang wirausaha yang professional mencerminkan bahwa seseorang tersebut telah melakukan pilihan yang terencana dan sistematik untuk menjadi dirinya berprofesi sebagai wirausaha. Wirausaha sebagai profesi bermakna bahwa yang bersangkutan telah menceburkan dirinya, mencetak dirinya, dan menumbuhkembangkan dirinya untuk hidup dan berperikehidupan sebagai seorang wirausaha.
       
3.     Hubungan kewirausahaan pada teknik industri
Seperti yang telah kita ketahui bahwa jurusan teknik industri cukup berbeda dengan jurusan teknik yang lain, karena jurusan teknik industri tidak hanya berfokus pada satu bidang saja contohnya teknik mesin, teknik elektro, teknik informatika, dan jurusan teknik lainnya yang hanya berfokus pada bidang keahliannya saja. Jurusan teknik industri dituntut dapat menggabungkan elemen-elemen tersebut menjadi suatu manajemen yang baik agar dapat menghasilkan produk maupun jasa yang berkualitas dan dapat bersaing bahkan mendapatkan pangsa pasar yang besar.
Oleh karena itu, ilmu kewirausahaan juga perlu dipelajari oleh mahasiswa teknik industri agar mahasiswa dapat berpikir kreatif, inovatif, serta berani mengambil resiko dan dapat meramalkan suatu ketidakpastian demi mendapatkan keuntungan dan pertumbuhan bagi usaha yang dijalani, dengan cara mengidentifikasi berbagai peluang penting untuk menggabungkan sumber daya yang diperlukan untuk mengoptimalisasikan sumber daya tersebut. Ilmu kewirausahaan sangat berperan penting bagi jurusan teknik industri untuk memupuk pola pikir mahasiswa agar berani menjalankan suatu usaha dan membuka lapangan kerja sendiri. Banyak dari mahasiswa teknik industri ketika lulus kuliah hanya ingin melamar pekerjaan di perusahaan dengan kata lain menjadi seorang pegawai (karyawan) dan hanya sedikit saja dari mahasiswa yang berani menjadi seorang wirausahawan. Pola pikir seperti ini harus segera dirubah, karena sekarang bukan waktunya kita bekerja untuk orang lain, tetapi sekarang adalah waktunya orang lain yang bekerja untuk kita. Dengan mempelajari ilmu kewirausahaan ini diharapkan agar mahasiswa dapat berpikir secara kritis, kreatif, inovatif, serta berani mengambil resiko dalam menciptakan suatu bidang usaha untuk kedepannya.

Sumber: 
Muhammad Ismail Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma.2002. Menggagas Bisnis Islami. Jakarta : Gema Insani

Z. Heflin Frinces.2009.Globalisasi: Respons Terhadap Krisis Ekonomi Global. Yogyakarta: Mida Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar