Waralaba, Pemasaran Langsung, dan Multi Level Marketing
Definisi:
Waralaba atau
franchising (dalam bahasa Inggris) atau franchise (dalam Bahasa Perancis) yang
berarti hak atau kebebasan yaitu hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa
maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, waralaba adalah
perikatan yang salah satu pihaknya diberikan hak memanfaatkan dan atau
menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI)
atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu
imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam
rangka penyediaan atau penjualan barang dan jasa.
Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud
dengan waralaba ialah suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir dengan
pengwaralaba (franchisor) yang memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan
merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya
dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.
Pemasaran
langsung atau sering juga disebut dengan Direct Marketing adalah bentuk promosi dengan cara memasarkan barang
atau jasa secara langsung, agar mendapatkan tanggapan secara langsung pula dari
para konsumen. Pemasaran langsung tidak harus bertatapn muka secara langsung
tetapi pemasarannya ditujukan kepada konsumen secara langsung. Pemasaran
langsung ini bisa melalui penggunaan surat, telepon, faksimil, e-mail, dan alat
penghubung nonpersonal lain untuk
berkomunikasi secara langsung dengan calon pelanggan tertentu.
Multi Level Marketing atau yang sering kita sebut dengan MLM ini adalah suatu strategi pemasaran dimana tenaga penjual (sales)
tidak hanya mendapatkan kompensasi atas penjualan yang mereka hasilkan, tetapi
juga atas hasil penjualan sales lain yang mereka rekrut. Tenaga penjual yang
direkrut tersebut dikenal dengan anggota atau downline. Istilah lain yang digunakan untuk
MLM adalah penjualan piramida, pemasaran jaringan, dan pemasaran
berantai. Menurut Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat, beberapa perusahaan yang
menggunakan sistem pemasaran berjenjang telah mengeksploitasi anggota jaringan
mereka dan tidak sesuai dengan skema piramida. Pada umumnya,
tenaga penjual menjual produk perusahaan secara langsung kepada konsumen yang merupakan orang terdekat atau
melalui pemasaran dari mulut-ke-mulut. Beberapa pihak menggunakan istilah penjualan langsung sebagai sinonim untuk MLM, meskipun
pada kenyataannya MLM hanyalah salah satu bentuk dari penjualan langsung.
Kelebihan
dan Kekurangan:
Waralaba:
·
Kelebihan:
1. Manajemen
bisnis telah terbangun.
Bisnis waralaba
memberikan keuntungan untuk berbisnis di bawah bendera bisnis lain yang sudah
memiliki reputasi yang bagus. Ide, penamaan dan manajemen suatu bisnis telah di
uji coba sebelumnya dan siap untuk di implementasikan pada lokasi yang baru.
2. Sudah dikenal masyarakat.
Pemasaran bisnis
waralaba cenderung lebih mudah, karena bisnis sebelumnya lebih terdahulu di
kenal masyarakat. Dengan kata lain, biaya dan tenaga yang diperlukan untuk
membangun reputasi bisnis tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan dengan
membangun bisnis baru.
3. Manajemen finansial yang lebih mudah.
Investor cenderung
lebih suka untuk memberikan modal pada bisnis yang telah kokoh dari segi
finansial dan jaringan pemasaran. Dengan menggunakan bisnis waralaba, sistem
manajeman finansial telah di tetapkan oleh pemilik waralaba utama, sehingga
kita tidak perlu dipusingkan lagi dengan manajemen finansial seperti membangun
bisnis baru.
4. Kerjasama bisnis telah terbangun.
Orang yang membeli
waralaba bisa mendapatkan keuntungan kerjasama yang telah terbangun sebelumnya
oleh pemilik waralaba. Contohnya kerjasama dengan pemasok bahan baku, pihak
periklanan dan juga pemasaran.
5. Dukungan
dan keamanan yang lebih kuat.
Pemilik waralaba
biasanya akan memberikan pelatihan seperti manajemen finansial, pemasaran,
periklanan dan lain lain. Hal – hal seperti ini biasanya sudah termasuk dalam
paket pembelian waralaba.
6. Mendapatkan keutungan yang lebih besar.
Banyak orang
berpikir bahwa keuntungan dari bisnis waralaba adalah mendapatkan keuntungan
lebih besar karena brand telah
dikenal banyak orang. Tapi pada kenyataannya, hal ini tidak selalu terjadi.
Biaya yang dikeluarkan oleh pembeli waralaba kepada pihak pemilik waralaba
tentunya dipotong dari keuntungan yang didapat. Pembeli waralaba akan
mendapatkan banyak kemudahan di saat-saat awal usaha, tapi untuk jangka
panjang, para pemilik waralaba kadang menemukan bahwa memulai bisnis sendiri
mungkin akan jauh lebih menguntungkan.
·
Kekurangan:
1. Kurang
kendali.
Salah satu
kekurangan dari bisnis waralaba adalah kurangnya kendali dari pembeli waralaba
terhadap bisnisnya sendiri, karena semua sistem telah ditentukan oleh pemilik
waralaba. Sehingga ruang gerak pembeli waralaba sangat terbatas. Ide-ide untuk
berkreatifitas pun terkadang tidak bisa diaplikasikan, karena adanya
perjanjian-perjanjian khusus.
2. Sangat terikat dengan supplier.
Untuk mendapatkan
keuntungan yang mencukupi, tentunya setiap pengusaha menginginkan modal yang
kecil. Salah satu caranya adalah mencari supplier yang murah. Dengan
menggunakan sistem waralaba, pihak pemasok barang pun telah ditentukan.
Sehingga kita tidak bisa memilih lagi supplier yang lebih murah.
3. Ketergantungan pada reputasi waralab lain.
Salah satu
kekurangan terbesar dari waralaba adalah tergantungnya reputasi waralaba
terhadap waralaba yang lain. Jika waralaba yang lain melakukan kesalahan yang
mengakibatkan rusaknya reputasi, maka hal ini juga akan mempengaruhi waralaba
yang anda kelola.
4. Biaya waralaba.
Pihak pemilik
waralaba akan mengajukan biaya awal untuk membeli perjanjian waralaba. Kemudian
biaya lanjutan untuk pelatihan dan dukungan bagi para pembeli waralaba.
5. Pemotongan keuntungan.
Pembeli waralaba di
haruskan untuk membayar royalti dari sejumlah keuntungan yang didapatkan. Jika
keuntungan yang didapatkan sedikit, berarti keuntungan tersebut akan dipotong
untuk menutupi biaya ini.
Pemasaran langsung:
·
Kelebihan:
1. Targeting.
Targeting
merupakan
suatu strategi untuk memilih, menyeleksi dan menjangkau suatu pasar. Dengan Direct Marketing diharapkan suatu
produk/jasa dapat menjangkau target pasarnya.
2. Cost effective.
Biaya yang dikeluarkan jauh lebih
efektif mengingat penjualan yang dilakukan adalah penjualan yang berulang (repeat sales) dengan target pasar yang
cukup jelas.
3. Flexibility.
Direct
marketing dapat dilakukan melalui berbagai jenis bentuk media.
4. Control & Accountability.
Direct
Marketing akan mudah dihitung respon yang muncul dari kegiatan
marketing disamping dapat mempermudah pembuatan anggaran promosi
5. Measures of Effectiveness.
Dengan direct marketing media, feedback
dapat diperoleh langsung dari konsumen.
6. Opportunity to Test.
Kegiatan riset harga, promosi,dan penentuan waktu dapat dengan mudah
dilakukan.
7. Consumer Database.
Database
konsumen dapat dengan mudah dibentuk dalam Direct
Marketing sehingga dapat diraih penjualan yang berulang dari satu
pelanggan.
·
Kekurangan:
1. Image factors.
Direct
Marketing yang dilakukan lewat pengiriman surat misalnya,
konsumen yang ditelepon setiap saat ataupun penawaran lewat sales dapat menimbulkan citra negatif dimata konsumen terutama saat
konsumen membutuhkan privacy atau
tidak mau diganggu. Peran perusahaan dalam melihat saat yang tepat bagi
konsumen merupakan solusi masalah ini.
2. Ketepatan.
Tingkat ketepatan daftar yang
digunakan untuk menunjuk target market
yang dituju terkadang terlalu rendah, karena daftar yang digunakan tidak sesuai
dengan target market yang disasar
oleh perusahaan.
3. Content Support.
Untuk melaksanakan Direct Marketing diperlukan fasilitas dan sarana yang harus memadai.
4. Rising costs.
Semakin lama harga-harga untuk iklan
yang menggunakan media direct mail makin mahal, sehingga banyak yang
beralih menggunakan media internet.
Multi
Level Marketing:
·
Kelebihan:
1. Multi Level Marketing menyediakan
penghasilan tanpa batas.
2. Multi Level Marketing mengatasi
keterbatasan pendidikan.
3. Multi Level Marketing menyediakan
jenjang karir.
4. Multi Level Marketing memberikan
nilai-nilai spiritual.
5. Multi Level Marketing membangun
mentalitas.
6. Multi Level Marketing memperkokoh
tingkat emosional.
7. Multi Level Marketing membangun
kesehatan.
8. Multi Level Marketing dapat
meningkatkan persaudaraan.
9. Multi Level Marketing dapat
memberikan kebebasan waktu.
10. Multi Level Marketing memberikan
kesempatan pension.
·
Kekurangan:
1. Harga
produk yang lebih mahal.
2. Devisa
negara semakin hilang.
3. Mengganggu
orang lain.
4. Sistem
dengan penghasilan yang sangat menggiurkan. Hal ini membuat orang-orang menjadi
tertarik, namun akan gagal jika tidak mampu menjalani sistem dengan baik.
Contoh
usaha yang sukses menggunakan teknik waralaba, pemasaran langsung, dan multi level marketing:
Waralaba:
Pecel
lele lela
Pecel
lele lela mengajak pebisnis kuliner sejati yang beminat bergabung untuk
memahami dan mencintai bisnis kuliner masakan Indonesia. Pecel lele lela
mengharapkan franchisee yang memahami
pentingnya pelayanan kepada pelanggan, berinovasi, kreatif dan berpola pikir
yang kopetitif dibisnis kuliner.
Agar dapat bekerja sama dengan pecel lele lela hanya
perlu menyiapkan:
·
Franchise
fee senilai
Rp. 100 juta selama 5 tahun.
·
Deposite
fee Rp.
30 juta.
·
Royalty
fee sebesar
5% dari omset setiap bulan.
·
Modal investasi Rp. 300 - 400 juta (tidak
termasuk sewa bangunan).
Pecel lele lela akan memberikan fasilitas ekslusif
berupa:
·
Suplai bahan baku.
·
Dukungan training Sumber Daya Manusia.
·
Dukungan desain marketing promo.
·
Prosedur Standar Operasional (SOP).
·
Management
of Business Assistant (MBA LELA) outlet.
Pemasaran
langsung:
Unilever
Seperti
yang telah kita ketahui, bahwa Unilever adalah suatu perusahaan multinasional
yang memproduksi barang-barang untuk memenuhi kebutuhan akan nutrisi,
kesehatan, dan perawatan pribadi sehari-hari dengan produk-produk yang membuat
para pemakainya merasa nyaman, berpenampilan baik, dan lebih menikmati kehidupan.
Unilever dalam persaingannya menggunakan strategi pemasaran langsung dimana
pemasarannya menggunakan surat, telepon, faksimil, e-mail, dan alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi
secara langsung dengan calon pelanggan tertentu. Seiring perkembangan jaman,
media yang digunakanpun semakin canggih dan memudahkan produsen dengan konsumen
dalam transaksi jual beli, maka strategi pemasaran yang digunakan oleh Unilever
dapat dirumuskan sebagai berikut:
·
Advertising.
·
Consumer
Sales Promotion.
·
Trade
Promotion and Co-Marketing.
·
Packaging.
Point Of Purchase.
·
Personal
Selling.
·
Public
Relations.
·
Brand
Publicity.
·
Corporate
Advertising.
·
The
Internet.
·
Direct
Marketing.
·
Experiantial
Contact: Event, sponsorship
·
Costumer
Service.
·
Word
Of Mouth.
Multi
level Marketing:
PT.
Citra Nusa Insan Cemerlang (CNI)
PT.
Citra Nusa Insan Cemerlang atau sering disingkat menjadi CNI adalah salah satu
perusahaan multi level marketing tertua
di Indonesia. CNI berdiri pada tahun 1993 dengan menjual produk kesehatan,
namun saat ini CNI menjual produk lainnya dengan menggunakan sistem multi level
marketing ini. Dalam RPU CNI, terdapat 8 tingkatan jenjang karier yang bisa
diraih oleh mitra usaha CNI. Secara berurutan, jenjang karier/posisi di CNI
ialah User (Keanggotaan Non Distributor), Distributor, Gold Distributor, Ruby
Distributor, Pearl Distributor, Diamond Distributor, Double Diamond Distributor
serta yang tertinggi adalah Crown Distributor. Selain itu, sebagai mitra usaha
CNI, mereka berkesempatan meraih berbagai keuntungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar