Rabu, 05 April 2017

Etika Profesi

1. Berikut adalah 5 contoh karakter yang tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari:
  • "Maaf", "Tolong", dan "Terima Kasih"
3 kata tersebut meskipun sederhana terdengarnya, namun sangat berpengaruh terhadap penilaian orang lain terhadap kita. Sebagai contoh: "Eh, ambilin pulpen gue dong" ketika kita mendengar ucapan seperti itu tanpa menyebutkan kata tolong apakah kita merasa dihargai? Kemudian "ah gitu aja lama" ketika sudah kita lakukan bahkan kita menerima ucapan terima kasihpun tidak, apakah kita merasa dihargai? Selanjutnya "sori ye, disuruh gitu aja cemberut" setelah kita mendengar kata itu tanpa ada kata maaf apakah kita merasa dihargai? Tentu tidak, karena tidak ada niat ataupun rasa ingin meminta maaf sama sekali dalam dirinya. Maka dari itu kata "Maaf", "Tolong", dan "Terima Kasih" sangat mempengaruhi penilaian seseorang terhadap diri kita sendiri.
  • Memperbanyak mendengar dibandingkan dengan berbicara
Didalam sebuah rapat maupun forum, selalu terjadi sebuah perbedaan dalam argumennya dan hal ini yang menyebabkan semua orang ikut berbicara untuk mengemukakan argument masing-masing tanpa mendengarkan argumen orang lain. Hal ini yang membuat kita tidak bisa menemukan mana yang benar dan mana yang salah. Maka dari itu etika untuk lebih banyak mendengarkan sangat diperlukan, tetapi bukan berarti tidak ikut berbicara. Dengan mendengarkan, kita dapat menyaring dan menerima banyak informasi dari orang lain, maka dari itu kita bisa menyimpulkan dari informasi-informasi yang kita dapatkan.
  • Menjadi penengah dalam sebuah pertikaian, bukan pengadu domba
Disuatu ketika akan ada saatnya kita berada diantara sebuah pertikaian. Maka dari itu, peran kita sebagai penengah ataupun penenang sangat dibutuhkan. Semua masalah tentu akan ada solusinya dan perlu dibicarakan dengan hati yang tenang. Jika kita juga lebih mementingkan ego kita, maka permasalahanpun tidak akan segera selesai justru akan semakin besar.
  • Rendah hati ketika saran yang kita kemukakan benar
Ketika saran kita benar maka merendah hatilah, karena tanpa harus kita tekankan bahwa saran kita benar orang lainpun akan segera menyadarinya. Apabila kita menjadi orang yang sok pintar ketika saran yang kita berikan benar, maka akan menimbulkan sifat yang terkesan sombong yang justru akan membuat orang lain tidak nyaman dengan diri kita.
  • Menghargai usaha orang lain dalam hal apapun itu
Mungkin tanpa kita sadari sebagian dari kita akan menyebutkan hal spontan yang mungkin akan menyakiti hati orang lain. Ketika ada seseorang yang ingin meminta pendapat kita, maka kita diwajibkan untuk menjawab dengan kata yang halus agar tidak menyakiti perasaan orang lain. Meskipun mungkin kita kurang menyukai usaha orang lain entah dari prosesnya maupun hasilnya, maka sebaiknya kita

2. Berikut ini adalah 5 aktivitas yang tidak beretika professional dalam bekerja.
  • Terlalu banyak browsing saat bekerja
Fasilitas yang diberikan oleh perusahaan harus digunakan dengan baik dan juga sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Jika melakukan browsing diluar pekerjaan sama saja dengan memntingkan kebutuhan dirinya sendiri didalam suatu kepentingan perusahaan. Hal ini sama dengan aktivitas yang tidak ber-etika dalam bekerja sebagai sarjana teknik industri.
  • Tidak memelihara silaturahmi dengan sesama pegawai perusahaan
Hubungan yang baik dengan sesama pegawai sangatlah penting, karena dalam perusahaan dituntut untuk bekerja secara tim bukan mengandalkanka skill individual. Jika silaturahmi tidak terjalin dengan baik dalam perusahaan, maka akan menyebabkan akibat yang fatal pula bagi perusahaan.
  • Rakus
Sikap ini sangat tidak diperkenankan pada suatu perusahaan. Sikap rakus ini tentu saja sangat tidak ber-etika, karena jika sikap rakus ini berkembang akan menjadi masalah besar bagi perusahaan.
  • Tidak menunjukan antusiasme
Ketika diberi tugas yang menumpuk oleh pimpinan dalam perusahaan terima saja dan jangan sampai menunjukan sikap ataupun raut wajah yang tidak terima, karena mungkin saja itu adalah kesempatan yang baik untuk mendapatkan promosi untuk kedepannya.
  • Tidak bertanya maupun mengungkapkan ide
Diskusi merupakan hal penting dalam perusahaan sebelum melakukan program kerja. Diskusi sangat penting dilakukan karena pada saat diskusi inilah semua orang bisa menuangkan ide dan dapat mengevaluasi yang perlu diperbaiki. Sikap pasif pada saat diskusi sangat tidak diperkenankan karena mungkin saja aka nada informasi yang tidak kita mengerti, maka dari itu bertanyalah jika memang ada informasi yang tidak dimengerti.

3. Pentingnya memahami etika profesi bagi sarjana teknik industri.
  • Etika dalam suatu profesi mensyaratkan bahwa seseorang harus memiliki keahlian didalam bidangnya. Jika memang keahlian tersebut belum dimiliki, maka harus mengikuti pelatihan secara intensif sebelum memasuki profesi tersebut. Spiritual, teknologi, intelektual, dan emosional merupakan karakteristik professional yang bertugas memberikan nasehat dan bantuan menyangkut bidang keahliannya yang rata-rata tidak diketahui atau dipahami orang awam.

4. Berikut organisasi yang relevan untuk prodi teknik industri selain PII.
  • IIE (Institute of Industrial and System Engineering)
Institute of Industrial Engineers (IIE) adalah lembaga profesional yang berdedikasi semata-mata untuk mendukung profesi teknik industri dan individu yang terlibat dengan meningkatkan kualitas dan produktivitas. Lembaga ini didirikan pada 1948 dan disebut American Institute of Industrial Engineers sampai 1981, ketika nama ini diubah untuk mencerminkan basis keanggotaan internasionalnya. Anggota termasuk mahasiswa baik dan kaum profesional. IIE menyelenggarakan konferensi regional dan nasional tahunan di Amerika Serikat. IIE bermarkas di Amerika Serikat di Norcross, Georgia, pinggiran yang terletak di timur laut Atlanta.
  • Perhimpunan Ergonomi Indonesia

Perhimpunan ergonomi Indonesia (PEI) adalah organisasi profesi tingkat nasional yang beranggotakan para pakar, pemakai dan peminat ergonomi di berbagai bidang yang bersama-sama berhimpun dalam suatu wadah untuk menggalang kemampuan dalam bidangnya masing-masing membina Ergonomi baik dalam keilmuan maupun dalam pemakaiannya sehingga potensi Ergonomi dalam Pembangunan Nasional dapat lebih digali dan diwujudkan secara nyata. PEI berpusat di bandung dan didirikan oleh peserta Pertemuan Nasional Ergonomi pada tanggal 10 Oktober 1987, bertempat di Gedung Labolatorium Teknologi 111 Institut Teknologi Bandung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar