1. Berikut adalah 5 contoh karakter yang tidak
beretika dalam kehidupan sehari-hari:
- "Maaf", "Tolong", dan "Terima
Kasih"
3
kata tersebut meskipun sederhana terdengarnya, namun sangat berpengaruh
terhadap penilaian orang lain terhadap kita. Sebagai contoh: "Eh, ambilin
pulpen gue dong" ketika kita mendengar ucapan seperti itu tanpa
menyebutkan kata tolong apakah kita merasa dihargai? Kemudian "ah gitu aja
lama" ketika sudah kita lakukan bahkan kita menerima ucapan terima
kasihpun tidak, apakah kita merasa dihargai? Selanjutnya "sori ye, disuruh
gitu aja cemberut" setelah kita mendengar kata itu tanpa ada kata maaf
apakah kita merasa dihargai? Tentu tidak, karena tidak ada niat ataupun rasa
ingin meminta maaf sama sekali dalam dirinya. Maka dari itu kata "Maaf",
"Tolong", dan "Terima Kasih" sangat mempengaruhi penilaian
seseorang terhadap diri kita sendiri.
- Memperbanyak mendengar dibandingkan dengan berbicara
Didalam
sebuah rapat maupun forum, selalu terjadi sebuah perbedaan dalam argumennya dan
hal ini yang menyebabkan semua orang ikut berbicara untuk mengemukakan argument
masing-masing tanpa mendengarkan argumen orang lain. Hal ini yang membuat kita
tidak bisa menemukan mana yang benar dan mana yang salah. Maka dari itu etika
untuk lebih banyak mendengarkan sangat diperlukan, tetapi bukan berarti tidak
ikut berbicara. Dengan mendengarkan, kita dapat menyaring dan menerima banyak
informasi dari orang lain, maka dari itu kita bisa menyimpulkan dari
informasi-informasi yang kita dapatkan.
- Menjadi penengah dalam sebuah
pertikaian, bukan pengadu domba
Disuatu
ketika akan ada saatnya kita berada diantara sebuah pertikaian. Maka dari itu,
peran kita sebagai penengah ataupun penenang sangat dibutuhkan. Semua masalah
tentu akan ada solusinya dan perlu dibicarakan dengan hati yang tenang. Jika
kita juga lebih mementingkan ego kita, maka permasalahanpun tidak akan segera
selesai justru akan semakin besar.
- Rendah hati ketika saran yang
kita kemukakan benar
Ketika
saran kita benar maka merendah hatilah, karena tanpa harus kita tekankan bahwa
saran kita benar orang lainpun akan segera menyadarinya. Apabila kita menjadi
orang yang sok pintar ketika saran yang kita berikan benar, maka akan
menimbulkan sifat yang terkesan sombong yang justru akan membuat orang lain
tidak nyaman dengan diri kita.
- Menghargai usaha orang lain
dalam hal apapun itu
Mungkin
tanpa kita sadari sebagian dari kita akan menyebutkan hal spontan yang mungkin
akan menyakiti hati orang lain. Ketika ada seseorang yang ingin meminta
pendapat kita, maka kita diwajibkan untuk menjawab dengan kata yang halus agar
tidak menyakiti perasaan orang lain. Meskipun mungkin kita kurang menyukai
usaha orang lain entah dari prosesnya maupun hasilnya, maka sebaiknya kita
Sumber:
http://www.isigood.com/inspirasi/5-etika-sederhana-dalam-kehidupan-sehari-hari-yang-perlu-kamu-tahu/
2. Berikut ini adalah 5 aktivitas yang tidak
beretika professional dalam bekerja.
- Terlalu banyak browsing saat
bekerja
Fasilitas
yang diberikan oleh perusahaan harus digunakan dengan baik dan juga sesuai
dengan kebutuhan perusahaan. Jika melakukan browsing diluar pekerjaan sama saja
dengan memntingkan kebutuhan dirinya sendiri didalam suatu kepentingan
perusahaan. Hal ini sama dengan aktivitas yang tidak ber-etika dalam bekerja
sebagai sarjana teknik industri.
- Tidak memelihara silaturahmi
dengan sesama pegawai perusahaan
Hubungan
yang baik dengan sesama pegawai sangatlah penting, karena dalam perusahaan
dituntut untuk bekerja secara tim bukan mengandalkanka skill individual. Jika silaturahmi tidak terjalin dengan baik dalam
perusahaan, maka akan menyebabkan akibat yang fatal pula bagi perusahaan.
- Rakus
Sikap
ini sangat tidak diperkenankan pada suatu perusahaan. Sikap rakus ini tentu
saja sangat tidak ber-etika, karena jika sikap rakus ini berkembang akan
menjadi masalah besar bagi perusahaan.
- Tidak menunjukan antusiasme
Ketika
diberi tugas yang menumpuk oleh pimpinan dalam perusahaan terima saja dan
jangan sampai menunjukan sikap ataupun raut wajah yang tidak terima, karena mungkin
saja itu adalah kesempatan yang baik untuk mendapatkan promosi untuk
kedepannya.
- Tidak bertanya maupun
mengungkapkan ide
Diskusi
merupakan hal penting dalam perusahaan sebelum melakukan program kerja. Diskusi
sangat penting dilakukan karena pada saat diskusi inilah semua orang bisa
menuangkan ide dan dapat mengevaluasi yang perlu diperbaiki. Sikap pasif pada
saat diskusi sangat tidak diperkenankan karena mungkin saja aka nada informasi
yang tidak kita mengerti, maka dari itu bertanyalah jika memang ada informasi
yang tidak dimengerti.
3. Pentingnya memahami etika profesi bagi
sarjana teknik industri.
- Etika
dalam suatu profesi mensyaratkan bahwa seseorang harus memiliki keahlian
didalam bidangnya. Jika memang keahlian tersebut belum dimiliki, maka
harus mengikuti pelatihan secara intensif sebelum memasuki profesi
tersebut. Spiritual, teknologi, intelektual, dan emosional merupakan
karakteristik professional yang bertugas memberikan nasehat dan bantuan menyangkut
bidang keahliannya yang rata-rata tidak diketahui atau dipahami orang awam.
4. Berikut organisasi yang relevan untuk prodi
teknik industri selain PII.
- IIE (Institute of Industrial and System Engineering)
Institute of Industrial
Engineers (IIE) adalah lembaga profesional yang berdedikasi semata-mata untuk
mendukung profesi teknik industri dan individu yang terlibat dengan
meningkatkan kualitas dan produktivitas. Lembaga ini didirikan pada 1948 dan
disebut American Institute of Industrial Engineers sampai 1981, ketika nama ini
diubah untuk mencerminkan basis keanggotaan internasionalnya. Anggota termasuk
mahasiswa baik dan kaum profesional. IIE menyelenggarakan konferensi regional
dan nasional tahunan di Amerika Serikat. IIE bermarkas di Amerika Serikat di
Norcross, Georgia, pinggiran yang terletak di timur laut Atlanta.
- Perhimpunan Ergonomi Indonesia
Perhimpunan ergonomi
Indonesia (PEI) adalah organisasi profesi tingkat nasional yang beranggotakan
para pakar, pemakai dan peminat ergonomi di berbagai bidang yang bersama-sama
berhimpun dalam suatu wadah untuk menggalang kemampuan dalam bidangnya
masing-masing membina Ergonomi baik dalam keilmuan maupun dalam pemakaiannya
sehingga potensi Ergonomi dalam Pembangunan Nasional dapat lebih digali dan
diwujudkan secara nyata. PEI berpusat di bandung dan didirikan oleh peserta
Pertemuan Nasional Ergonomi pada tanggal 10 Oktober 1987, bertempat di Gedung
Labolatorium Teknologi 111 Institut Teknologi Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar