Jumat, 06 Juni 2014

Ketahanan Nasional 2

Ketahanan Nasional 2 

1.         PENGARUH ASPEK EKONOMI

A.      Perekonomian Secara Umum.
Perekonomian berkaitan dengan usaha pemenuhan kebutuhan masyarakat, yang meliputi kegiatan distribusi, produksi dan konsumsi barang dan jasa. Sistem perekonomian yang dianut oleh suatu negara akan memberikan corak terhadap kehidupan perekonomian dari negara tersebut, seperti :
1.      Sistem Perekonomian Liberal: dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka terhadap pengaruh dari luar, sedangkan
2.      Sistem Perekonomian Sosialis: dengan perencanaan serta pengendalian penuh oleh pemerintah, kurang peka terhadap pengaruh dari luar.
B.      Perekonomian Indonesia.
Sistem perekonomian yang dianutoleh bangsa Indonesia mengacupada : Pasal 33 UUD
1945 :
(1) Sistem perekonomian Indonesiadisusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksiyang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Artinya : setiap WNI mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam  menjalankan roda perekonomian dengan tujuan kesejahteraan bangsa.
a.       Perekonomian dijalankan oleh Pemerintaha (BUMN) dan masyarakat (Usaha Swasta).
b.      Dilarang adanya monopoli ataupun monopsoni, baik yang dilakukan pemerintah maupun swasta.
c.       Masyarakat yang tidak termasuk dalam BUMN dan Usaha Swasta, masih mempunyai peluang membentuk badan usaha : koperasi. Koperasi adalah badan usaha yang dilaksanakan atas dasar kekeluargaan, masyarakat secara berkelompok dapat membentukbadan usaha dalam bentuk koperasi.
Secara makro, sistem perekonomian Indonesia disebut dengan Perekonomian
Kerakyatan.Dalam era globalisasi suatu bangsa tidak dapat menutup diri dari perekonomian global. Demikian juga dengan Indonesia, terbuka terhadap perkembangan sistemekonomi dunia.Tingkat integrasi ekonomi nasional dengan ekonomi global sangat penting, karena merupakan ukuran kemampuan ekonomi nasional untuk secara adaptif mengikuti irama dan dinamika pasar internasional.
C.       Ketahanan Pada Aspek Ekonomi.
Ketahanan Ekonomi diartikan :Kondisi dinamik kehidupan perekonomian suatu bangsa
yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang datang dari dalam maupun dari luar baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup perekonomian negara Republik Indonesia.
WujudnyaKetahanan Ekonomi Tercermin dalam kondisi perekonomian bangsa, yang
mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional dengan daya saing yang tinggi dan
mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil dan merata. Untuk dapat mencapai tingkat ketahanan ekonomi yang diinginkan perlu dilakukan antara lain:
1.      Sistem ekonomi Indonesiauntuk mewujudkan kemakmuran adil dan merata melalui ekonomi kerakyatan.
2.      Ekonomi kerakyatan harus menghindarkan :
a.       Sistem Free Fight Liberalism (hanya menguntungkan pelaku ekonomi kuat).
b.      Sistem Etatisme (negara atau aparaturnegaradominan, sehingga mematikan daya kreasi dan potensi unit-unit ekonomi di luar sektornegara)
c.       Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok (monopoli).
3.      Struktur  ekonomi  dimantapkan  secara seimbang selaras saling menguntungkan dalam keselarasan dan keterpaduan antar sektor pertanian, industri dan jasa.
4.      Pembangunan ekonomi dilaksanakan sebagai usaha bersama atas dasarasas kekeluargaan di bawah pengawasan masyarakat serta memotivasi dan mendorong peran serta masyarakat secara aktif.
5.      Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
6.      Kemampuan bersaing ditumbuhkan secara sehat dan dinamis dalam mempertahankan dan meningkatkan kemandirian ekonomi nasional.
2. PENGARUH ASPEK SOSIAL BUDAYA.
Istilah sosial budayamencakup dua segi :
-  Segi Sosial, dimana manusia demi kelangsungan hidupnya harus mengadakan kerjasama dengan sesama manusia.
-  Segi Budaya, merupakan keseluruhan tata nilai dan cara hidup yang manifestasinya tampak dalam tingkah lakudan hasil tingkah laku yang terlembagakan.
Pengertian Sosial pada hakekatnya adalah pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib sepenanggungan dan solidaritas yang merupakan unsur pemersatu.
Pengertian Budaya pada hakekatnya adalah sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan cipta, rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama, serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan.
a.         Struktur Sosial Di Indonesia.
Dalam masyarakat, manusia hidup secara berkelompok sesuai dengan fungsi, peran dan profesinya dengan maksud untuk memudahkan kegiatan menjalankan tugas dalam keterkaitan, dengan kata lain kehidupan masyarakat terstruktur berdasarkan peran dan fungsi masing-masing anggota masyarakat.
b.         Kondisi Budaya Di Indonesia
1.      Kebudayaan Daerah.
Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan sub etnis,yang masing-masing memiliki kebudayaannya sendiri. Oleh karena suku-suku bangsa tersebut mendiami daerah-daerah tertentu maka kebudayaannya sering disebut sebagai Kebudayaan Daerah.
Dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan daerah sebagai : Suatu sistem nilai yang menuntun sikap,perilaku dan gaya hidup, merupakan identitas dan menjadi kebanggaan dari suku bangsa yang bersangkutan. Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai-nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh budaya asing atau sering disebut sebagai “local genius”.Local genius inilah pangkal segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya asing.
2.      Kebudayaan Nasional.
Mengingat bangsa Indonesia dibentuk dari persatuan suku-suku bangsa yang mendiami bumi Nusantara, maka kebudayaan bangsa Indonesia (kebudayaan nasional) merupakan hasil (resultante) interaksi dari budaya-budaya suku bangsa (budaya daerah) yang kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Kebudayaan nasional juga dapat merupakan hasil interaksi dari nilai-nilai budaya yang telah ada dengan budaya luar (asing), yang kemudian diterima
sebagai nilai bersama seluruh bangsa.
Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan Indonesia. Mengingat bangsa Indonesia telah sepakat menggunakan Pancasila sebagai falsafah hidupnya maka nilai-nilai yang terkandungdalam Pancasila akan menjadi tuntunan dasar dari segenap sikap, perilaku dan gaya hidup bangsa Indonesia adalah manusia dan masyarakat yang memiliki sifat-sifat dasar sebagai berikut:
Secara umum, gambaran identitas bangsa Indonesia berdasarkan tuntunan Pancasila
-          Bersifat Religius.                                - Bersifat Kekeluargaan.
-          Bersifat Hidup serba selaras.              - Bersifat Kerakyatan.
c.         Integrasi Nasional
Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa keanekaragaman budaya justru merupakan hikmah bagi bangsa Indonesia dan di masa lalu telah memunculkan faktor-faktor perekat persatuan dan integrasi bangsa. Di masa depan upaya melestarikan keberadaan faktor perekatpersatuan bangsa yaitu keinginan dan semangat untuk hidup bersama dan meraih cita-cita bersama, akan menjadi tugas seluruh warga bangsa.
d.         Kebudayaan Dan Alam Lingkungan
Pemanfaatan alam belum dibarengi dengan budaya untuk melestarikan alam demi kepentingan masa depan. Kebiasaan untukmembuka hutan tanpa pemikiran untuk penghijauan,kebiasaan untuk menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan limbah manusia, merupakan budaya yang tidak ramah terhadap lingkungan.Demi kepentingan masa depan harus ditumbuhkan budaya melestarikan alam
e.         KetahananPada Aspek Sosial Budaya.
Ketahanan di bidang sosial budayadiartikan sebagai Kondisi dinamik budaya bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuanmengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang datang dari dalam dan dariluar, yang langsung maupun tidak langsungmembahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan negara RI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Wujud Ketahanan Sosial Budaya Tercermin dalam kondisikehidupan  sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional berdasarkan Pancasila, yang mengandung kemampuan
membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air,berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan
nasional.
Esensi pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial budayabangsa Indonesia dengan demikian adalah Pengembangan kondisi sosial budaya dimana setiap warga masyarakat dapat merealisasikan pribadi dan segenap potensi manusiawinya yang dilandasi nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila yang akan diwujudkan sebagai ukuran tuntunan sikap dan tingkah lakubangsa dan negara Indonesia akan memberikan landasan, semangat dan jiwa yang secara khasmerupakan ciri pada elemen-elemen sosial budaya bangsa dan negara RI
3. PENGARUH ASPEK PERTAHANAN DAN KEAMANAN
a. Pokok-pokok Pengetahuan Pertahanan Dan Keamanan.
Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah Kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia sebagai satu sistem Pertahanan dan Keamanan Negara, dalam mempertahankandan mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia
KetahananPertahanan dan Keamanan diartikan sebagai Kondisi dinamik kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan  yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapidan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatandan tantangan yang datang dari luar maupun dari dalam baik secara langsung maupun tidaklangsung membahayakan identitas, integritas dan kelangsungan hidup bangsa dan negara NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Wujud Ketahanan Pertahanan dan Keamanan : Tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitaspertahanan dan keamanan negara yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya, serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentukancaman.
Analog dengan pengertian Ketahanan Nasional maka Ketahanan Pertahanan dan Keamanan pada hakikatnya adalah Keuletan dan ketangguhan bangsa dalam mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela negara, suatu perjuangan rakyat semesta, dalam mana seluruh potensi dan kekuatan ideologi,politik, ekonomi, sosial, budaya, militer dankepolisian disusun dan dikerahkan secara terpimpin, terintegrasi dan terkoordinasi, untuk menjamin penyelenggaraan Sistem Keamanan Nasional (dahulu Sishankamrata), menjamin kesinambungan pembangunan nasional dan kelangsungan hidup bangsa dannegara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
yang ditandai sebagai berikut:
1.      Pandangan Bangsa Indonesia Tentang Perang Dan Damai.
             Bangsa Indonesia cinta damai dan ingin bersahabatdengan semua bangsa di dunia serta
tidak menghendaki terjadinya sengketa bersenjata ataupun perang. Oleh karena itu bangsa Indonesia dalam menyelesaikan pertikaian baik nasional maupun internasional menggunakan cara-cara damai. Walau cinta damai, namun lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatannya.Bagi bangsa Indonesia perang adalah jalan terakhir yang  terpaksa harus ditempuh untuk mempertahankan ideologi dan dasarnegara Pancasila, kemerdekaan dan kedaulatan negara RI serta keutuhan bangsa.
2.      Penyelenggaraan Pertahanan dan Keamanan NKRI.
            Dilandasi landasan Idiil Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945 dan landasan
visional Wawasan Nusantara. Pertahanan Dan Keamanan Negara merupakan hak dan kewajiban bangsa untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara, keutuhan bangsa dan wilayah,terpeliharanya keamanan nasional dan tercapainya tujuan nasional.
3.      Pertahanan dan Keamanan Negara Merupakan Upaya Nasional Terpadu.
Hal ini melibatkan segenap potensi dan kekuatan nasional. Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara, yang dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab,kerelaan berjuang dan berkorban dalampengabdian kepada bangsa dan negara, tanpa mengenal menyerah. Upaya pertahanan dan keamanan negara yang melibatkan segenap potensi dan kekuatan nasional tersebut dirumuskan kedalam doktrin yang selama ini disebutDoktrin Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia.
4.      Pertahanan dan Keamanan Negara RI Diselenggarakan Dengan
Siskamnas (Sishankamrata). Hal ini bersifat total, kerakyatan dan kewilayahan.Pendayagunaan potensi nasional dalam pengelolaan pertahanan dan keamanan negara dilakukan secara optimal dan terkoordinasi untuk mewujudkan kekuatan dan kemampuan
pertahanan dan keamanan negara dalam keseimbangan dan keserasian antara kepentingan kesejahteraan dan keamanan.
5.      Segenap Kekuatan Dan Kemampuan Pertahanan Dan Keamanan RakyatSemesta.
Diorganisasikan dalam satuwadah tunggal yang dinamakan Tentara Nasional
Indonesia (TNI) dan Kepolisian RepublikIndonesia (POLRI). Pembangunan Angkatan Perang RepublikIndonesia (APRI) dengan jati dirinya sebagai tentara rakyat, tentara pejuang dan tentara nasional, perannya tetap diabdikan bagi kepentingan bangsa dan negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
b. Postur Kekuatan Pertahanan Dan Keamanan.
Postur Kekuatan Hankam, Mencakup struktur kekuatan, tingkat kemampuan dan gelar kekuatan. Untuk  membangun posturkekuatanHankam terdapat empat pendekatan yang digunakan yaitu :
- Ancaman.                  - Misi.
- Kewilayahan.            - Politik.
Dalam konteks iniperlu ada pembagian tugas dan fungsi yang jelas antara masalah pertahanan dan masalah keamanan. Pertahanan diarahkanuntuk menghadapi ancamandari luar negeri dan menjadi tanggung jawab TNI. Keamanandiarahkanuntuk menghadapi ancaman dari dalam negeri dan menjadi tanggung jawab POLRI. TNI dapat dilibatkan untuk ikut menangani masalah keamanan apabila diminta atau POLRI sudah tidak mampu lagi karena eskalasiancaman yang meningkat ke keadaan darurat.
Pembangunan Kekuatan Hankam. Konsepsi Hankam perlu mengacu kepada konsep Wawasan Nusantara Dimana Hankam diarahkan kepada upaya pertahanan seluruh wilayah kedaulatan negara kesatuan RI yang meliputi wilayah laut, udara dan darat termasuk pulau-pulau besar dan kecil yang ada. Disamping itu kekuatan Hankamperlu antisipatif terhadap prediksi ancaman dari luarsejalan dengan pesatnya perkembangan Iptek Militer yangtelah menghasilkandaya gempur yang tinggi dan jarak jangkau yang jauh. Hakekat Ancaman. Rumusan ini akan mempengaruhi kebijaksanaan dan strategi pembangunan kekuatan Hankam. Kekeliruan dalam merumuskan hakikat ancaman akan mengakibatkan postur kekuatan Hankam yang kurang efektif dalammenghadapi berbagai gejolak dalam negeri bahkan tidak mampu untuk melakukan perang konvensional.
Gejolak Dalam Negeri. Di dalam era globalisasi saat ini dan dimasa mendatang, tidak menutup kemungkinan akan mengundang campur tangan asing,  dengan alasan menegakkan nilai-nilai HAM, demokrasi, penegakanhukum dan lingkungan hidup dibalik kepentingan nasional mereka.
Geopolitik Ke Arah Geoekonomi. Kondisi ini mengandung implikasi semakin canggihnya upaya diplomasi guna mencapai tujuan politik dan ekonomi. Pergeseran ini seolah-olah tidak akan menimbulkan ancaman dari luar yang serius. Namun bila dikaji secara mendalam, justru dapat menimbulkan ancaman yang sangat membahayakan integritas bangsa dan negara kesatuan RI
Perkembangan Lingkungan Strategis. Mengisyaratkan bahwa pergeseran geopolitik ke arah geo ekonomi membawa perubahan besar dalam penerapan kebijaksanaan dan strategi negara-negara di dunia didalam mewujudkan kepentingan nasional masing-masing. Penerapan cara-cara baru telah meningkatkan eskalasikonflikregional dan konflik dalam negeri yang mendorong keterlibatan super power di dalamnya. Menyikapi dinamika perkembangan seperti ini, kita perlu membangun postur kekuatan Hankam yang memiliki profesionalisme yang tinggi untukmelaksanakan :
1.       Kegiatan intel strategis dalam semua aspek kehidupan nasional.
2.      Melaksanakan upaya pertahanandarat, laut dan udara.
3.      Memelihara dan menegakkan Keamanan Dalam Negeri (Kamdagri) secara berlanjut dalam semua aspek kehidupan nasional.
4.      Membina potensi dan kekuatan wilayah dalam semua aspek kehidupan nasional untuk meningkatkan Tannas.
5.      Memelihara stabilitas nasionaldanTannas secara menyeluruh dan berlanjut
Mewujudkan Postur Kekuatan Hankam Dengan mengacu kepada negara-negara lain yang membangun kekuatan Hankammelalui pendekatan misi yaitu : hanya melindungi diri sendiri dan tidak untuk kepentingan invasi, barangkali konsep “standing armed forces”secaraproporsional dan seimbang perlu dikembangkan dengan susunan kekuatan Hankamneg yang meliputi :
1.      Perlawanan bersenjata yang terdiri atas bala nyata yang merupakan kekuatan TNI yang selalu siap dan dibina sebagai kekuatan cadangan serta bala potensial yang terdiri atas POLRI dan RATIH sebagai fungsi WANRA.
2.      Perlawanan tidak bersenjata yang terdiri dari RATIH sebagai fungsi TIBUM, LINRA, KAMRA dan LINMAS.
3.      Komponen pendukung perlawanan bersenjata dan tidakbersenjata sesuai dengan bidang profesinya dengan pemanfaatan semua sumber daya nasional, sarana dan prasarana serta perlindungan masyarakat terhadap bencana perang dan bencana lainnya.
c. Ketahanan Pada Aspek Pertahanan DanKeamanan.
1.      Pertahanan dan keamanan harus dapat mewujudkan kesiapsiagaan serta upaya bela
negara, yang berisi ketangguhan, kemampuan dan kekuatan melalui penyelenggaraan Siskamnas (Sishankamrata) untuk menjamin kesinambungan pembangunan nasional dan kelangsungan hidup bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
2.      Bangsa Indonesia cinta damai akan tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatannya.
Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan mengamankan kedaulatan negara yang mencakup wilayah tanah air beserta segenap isinya merupakan suatu kehormatan demi martabat bangsa dan negara, olehkarenanya haruslah diselenggarakan dengan mengandalkan pada kekuatandan kemampuan sendiri Pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan dimanfaatkan untuk menjamin perdamaian dan stabilitas keamanan yang diabdikan untuk kesinambungan pembangunan nasionaldan kelangsungan hidup bangsa dan negara.
3.      Potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai harusdilindungi dari
segala ancaman dan gangguan agar dapatdimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan  lahir dan batin segenap lapisan masyarakat bangsa Indonesia.
4.      Perlengkapan dan peralatan untuk mendukung pembangunan, kekuatan dan kemampuan
pertahanan dan keamanan sedapatmungkin harus dihasilkan oleh industri dalam negeri,pengadaan dari luar negeri dilakukan karena terpaksa dimana industri dalam negeri masih terbataskemampuannya oleh karena itu harus ditingkatkan kemampuannya.
5.      Pembangunan dan penggunaan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan
haruslah diselenggarakan oleh manusia-manusia yang berbudi luhur, arif bijaksana, menghormati HakAsasi Manusia (HAM) dan menghayati makna nilai dan hakikat perang dan damai. Kelangsungan hidup dan perkembangan hidup bangsa, memerlukan dukungan manusia-manusia yang bermutu tinggi, tanggap dan tangguhserta bertanggungjawab, kerelaan berjuang dan berkorban demi kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
6.      Sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, dan tentara nasional, TNI berpedoman pada Sapta
Marga yang merupakan penjabaran Pancasila. Sebagai kekuatan pertahanan, dalamkeadaan damai TNI dikembangkan dengan kekuatan, profesional, efektif, efisien dan modern bersama segenap kekuatan perlawanan bersenjata dalamwadah tunggal TNI, disusun dalam Siskamnas(Sishankamrata) dengan strategi penangkalan.
7.      Sebagai kekuatan inti Kamtibmas,POLRI berpedoman pada Tri Brata dan Catur Prasetiya
dan dikembangkan sebagai kekuatan yang mampu melaksanakan penegakkan hukum, memelihara dan mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat.
8.      Masyarakat secara terus menerusperlu ditingkatkan kesadaran dan ketaatannya kepada
hukum. Dengan demikian Ketahanan Pertahanan dan Keamanan yang diinginkan adalah Kondisi daya tangkal bangsa dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan dan keamanan negara yang dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya,serta kemampuan mempertahankan kedaulatan negara danmenangkal segala bentuk ancaman.
4. Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia.
Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional diperlukan kesadaran setiap warga negara Indonesia, yaitu :
1.      Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentukperjuangan nonfisik yang berupa
keuletan dan ketangguhan yang tidak mengenal menyerah yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala ancaman, gangguan,hambatan dan tantangan baik yang datang dari luar maupun dari dalam untuk menjaminidentitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
2.      Sadar dan peduli terhadap pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik,
ekonomi, sosialbudaya dan pertahanan keamanan sehingga setiap WNI baik secara individu maupun kelompok  dapat mengeliminir pengaruh tersebut, karena bangsa Indonesia cinta damai akan tetapi lebih cinta kemerdekaan . Hal tersebut tercermin akan adanya kesadaran bela negara dan cinta tanah air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar